Senin, 07 Agustus 2023

Upaya Menangani Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia

  

Upaya Menangani Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia



Gangguan pencernaan bisa terjadi akibat pola makan atau mengonsumsi makanan yang salah. Gejalanya sendiri ditandai dengan perut yang terasa tidak nyaman setelah makan, mulas, atau sensasi panas dan terbakar di bagian ulu hati. Perlu diketahui sebelumnya jika gangguan pencernaan bukanlah penyakit, melainkan gejala dari masalah pencernaan, seperti maag, gastritis, atau masalah lambung lainnya. Berikut ini cara alami mengatasi gangguan pencernaan: 

1. Perhatikan Pola Makan

Perut memang dapat menampung banyak makanan dalam sekali makan. Namun sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan, ya. Untuk menghindari gangguan pencernaan, disarankan untuk makan dengan porsi kecil, tetapi sering.

2. Makan dengan Kombinasi yang Tepat 

Makan dengan kombinasi yang tepat dapat mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh pencernaan. Makan protein dan biji-bijian dalam satu waktu dapat memicu gangguan pencernaan. Untuk mengatasinya, coba untuk mengonsumsi makanan yang tepat dengan kandungan banyak serat. Selain mengatasi gangguan pencernaan, makanan tersebut mampu menurunkan depresi, cemas, dan suasana hati yang buruk.

3. Konsumsi Makanan yang Mengandung Enzim

Enzim menjadi salah satu zat yang berperan penting dalam proses pencernaan makanan. Untuk memperoleh enzim yang dibutuhkan, kamu bisa menemukannya di makanan mentah. Usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan siap saji atau daging olahan, serta perbanyak asupan makanan alami dan mentah dalam pola makan.

Perlu kamu ketahui jika usia berperan penting dalam kesehatan organ pencernaan. Dalam setiap 10 tahun, produksi enzim dalam tubuh berkurang dengan sendirinya. Untuk menunjang kebutuhan enzim dalam tubuh, disarankan untuk mengonsumsi suplemen yang dibutuhkan agar keluhan gangguan pencernaan dapat diatasi.

4. Istirahat Sejenak Setelah Makan 

Setelah makan, kamu dilarang untuk langsung beraktivitas agar terhindar dari gangguan pencernaan. Sebaiknya kamu beristirahat sejenak setelah makan selama 10 menit.

5. Lakukan Gerakan Yoga

Tahukah kamu jika gerakan yoga menjadi salah satu cara alami mengatasi gangguan pencernaan? Kombinasi gerakan yoga dan latihan pernapasan mampu mendukung sistem pencernaan yang sehat. Yoga dapat mendukung gerakan usus, sehingga racun dan sisa-sisa makanan di dalamnya dapat dikeluarkan. Hal tersebut juga mampu memicu pertumbuhan bakteri sehat dalam perut.

6. Konsumsi Teh yang Dikombinasikan dengan Rempah

Cara alami mengatasi gangguan pencernaan yang terakhir adalah dengan mengonsumsi teh yang dikombinasikan dengan rempah. Kualitas dan rasa rempah dalam teh mampu mengatasi gangguan pencernaan, serta memberi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk mengatasinya, cobalah konsumsi teh mint, teh jahe, atau teh lemon, yang ditambah dengan kapulaga atau kayu manis.


Sumber : https://www.halodoc.com/artikel/bagaimana-cara-mengobati-gangguan-pencernaan-secara-alami





Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia

 

Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia




Hampir semua orang pernah mengalami diare, apakah Anda salah satunya? Tak hanya diare, terdapat macam-macam gangguan pencernaan lainnya yang juga sering dijumpai. Masing-masing gangguan tersebut disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda. Kali ini, Siloam Hospitals akan membahasnya satu per satu.

 

Sistem pencernaan adalah salah satu bagian tubuh yang memiliki peran sangat penting. Apabila organ pencernaan mengalami masalah, tentu saja hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Maka dari itu, penting bagi Anda mewaspadai macam-macam gangguan pencernaan yang bisa menyerang. Apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini.

 

Macam-macam Gangguan Pencernaan

 

Sistem pencernaan manusia berperan penting dalam memecah makanan menjadi nutrisi yang diserap tubuh untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan perbaikan sel. Selain itu, sistem pencernaan juga berfungsi memilah dan membuang sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.

 

Gangguan pencernaan adalah gangguan pada saluran pencernaan atau disebut juga saluran gastrointestinal. Saluran tersebut termasuk kerongkongan, hati, lambung, usus halus, usus besar, kantong empedu, dan pankreas. Beberapa jenis gangguan pencernaan dapat berlangsung singkat dan sembuh dengan perawatan rumahan, sementara kondisi lainnya dapat berlangsung lama dan mungkin membutuhkan bantuan dokter untuk mengatasinya. Adapun macam-macam gangguan pencernaan yang umum terjadi adalah sebagai berikut:

 

1. GERD

 

GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah jenis gangguan pencernaan yang terjadi saat asam lambung naik menuju kerongkongan. Hal tersebut disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter bagian bawah kerongkongan. Normalnya, katup ini akan menutup setelah makanan masuk ke lambung. Namun, pada penderita GERD katup tersebut tidak bisa menutup dengan sempurna sehingga membuat asam lambung naik ke kerongkongan.

 

GERD dapat menyebabkan penderitanya mengalami sensasi terbakar di dada, nyeri dada, kesulitan menelan, mual, muntah, dan batuk. Diagnosis penyakit GERD dapat dilakukan melalui pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi. Kemudian, untuk mengatasinya Anda pun perlu mengubah gaya hidup dan pola makan, termasuk:

 

  • Makan makanan dengan porsi yang lebih kecil
  • Tidak langsung berbaring setelah makan
  • Menghindari makanan pedas, berlemak, asam, dan kafein
  • Meninggikan kepala saat tidur
  • Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan antasida atau obat penghambat asam

 

2. Tukak Lambung

 

Tukak lambung merupakan luka yang terjadi pada dinding lambung. Jenis gangguan pencernaan ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori atau efek samping penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang.

 

Ciri umum tukak lambung meliputi kembung, mual dan muntah, feses berwarna gelap, penurunan berat badan yang tak diketahui penyebabnya, serta hilangnya nafsu makan. Untuk melakukan diagnosis tukak lambung lebih lanjut dapat dilakukan pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi.

 

3. Batu Empedu

 

Batu empedu merupakan contoh gangguan pencernaan yang terjadi akibat cairan empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme. Gangguan ini juga dapat terjadi jika pelepasan empedu mengalami hambatan. Gejala pada batu empedu meliputi:

 

  • Nyeri kolik
  • Radang kantung dan saluran empedu
  • Ikterus atau jaundice (penyakit kuning)

 

Adapun faktor risiko terjadinya batu empedu bisa terjadi pada seseorang dengan kondisi:

 

  • Gemuk
  • Berusia lebih dari 40 tahun
  • Perempuan
  • Usia subur
  • Tidak mampu memecah dan menyerap makanan berlemak
  • Sering buang angin

 

Batu yang terdapat di dalam kantung empedu bisa menyebabkan nyeri hebat di bagian perut kanan atas. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat-obatan hingga operasi.

 

4. IBS

 

IBS atau Irritable Bowel Syndrome adalah sekumpulan ciri-ciri gangguan pencernaan, termasuk sakit perut dan perubahan buang air besar yang setidaknya terjadi tiga kali per bulan selama tiga bulan berturut-turut. Gejala lainnya ialah kembung, diare, sembelit, dan munculnya lendir pada feses.

 

Gejala tersebut belum diketahui pasti apa penyebabnya. Namun, faktor-faktor tertentu seperti infeksi bakteri pada saluran cerna, kondisi kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, stres, serta konsumsi makanan tertentu diduga berkaitan dengan terjadinya IBS. Penanganan IBS dapat dilakukan dengan beberapa cara di bawah ini:

 

  • Menghindari makanan yang memicu gejala
  • Mengurangi stres
  • Makan dalam porsi kecil, mengonsumsi lebih banyak serat
  • Olahraga secara teratur dan istirahat cukup

 

5. IBD

 

Inflammatory Bowel Disease atau IBD adalah kondisi peradangan yang berlangsung lama di saluran pencernaan. Dua jenis paling umum dari IBD yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Jenis gangguan pencernaan berikut dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, demam, serta penurunan berat badan.

 

Adapun penyebab IBD sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, respons sistem kekebalan yang tidak biasa diduga menjadi pemicunya. Selain itu, respons virus, bakteri, dan alergi kemungkinan juga memicu terjadinya peradangan. IBD dapat didiagnosis melalui pemeriksaan kolonoskopi & pemeriksaan laboratorium fecal calprotectin dan dapat diatasi tergantung pada penyebabnya. Perawatan khusus seperti obat-obatan diperlukan untuk:

 

  • Mengurangi peradangan
  • Memblokir respons kekebalan
  • Mengobati atau mencegah infeksi
  • Mengobati diare parah
  • Mengelola nyeri ringan tanpa obat antiinflamasi non-steroid (NSAID)

 

Dokter mungkin akan menyarankan Anda mengikuti diet rendah serat bila Anda rentan terhadap diare, atau menghindari produk susu jika Anda memiliki intoleran terhadap laktosa. Namun, adakalanya pembedahan juga diperlukan untuk mengobati komplikasi seperti obstruksi usus atau abses.

 

6. Diare

 

Jenis gangguan pencernaan berikutnya adalah diare. Seseorang dikatakan menderita diare apabila mengalami peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari disertai tekstur feses yang lebih cair. Adapun penyebab gangguan pencernaan ini bermacam-macam, seperti infeksi rotavirus atau bakteri, efek samping obat, serta perubahan pola makan. Selain peningkatan frekuensi BAB, beberapa gejala diare lainnya termasuk kram perut, demam, mual, kembung, hingga adanya darah pada tinja.

 

Diare dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sebenarnya jenis gangguan pencernaan ini sangat mudah diobati, namun pada kasus diare parah yang tidak segera ditangani bisa berakibat fatal, khususnya pada anak-anak. Penderita diare membutuhkan obat yang bermanfaat untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.

 

7. Konstipasi atau Sembelit

 

Konstipasi atau sembelit adalah kondisi saat seseorang sulit atau jarang buang air besar. Apabila Anda buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, maka kemungkinan Anda mengalami sembelit. Adapun gejala utamanya adalah tekstur feses keras. Di samping itu, ciri-ciri gangguan pencernaan ini antara lain:

 

  • Mengejan saat buang air besar
  • Merasa seperti ada penyumbatan di rektum sehingga feses sulit dikeluarkan
  • Merasa tidak tuntas setelah buang air besar
  • Memerlukan bantuan untuk mengeluarkan feses, misalnya menggunakan jari tangan atau menekan perut

 

Sembelit bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya konsumsi makanan berserat, kurang minum air, hingga pengaruh obat-obatan seperti antasida atau obat antiinflamasi non-steroid. Selain itu, penyebabnya juga bisa dari intralumen seperti feses yang keras ataupun tumor. Sedangkan penyebab dari ekstralumen bisa karena pendesakan lumen usus oleh massa organ lain. Memperbanyak asupan serat, cairan, dan olahraga akan membantu mengatasi kondisi ini. Anda juga dapat mengonsumsi obat pencahar atau pelunak feses sebagai solusi sementara.

 

8. Wasir atau Hemoroid

 

Wasir atau hemoroid merupakan salah satu dari macam-macam gangguan pencernaan yang lebih sering dialami oleh orang di atas usia 50 tahun. Ini merupakan contoh gangguan pencernaan yang terasa menyakitkan dikarenakan pembuluh darah di saluran anus mengalami pembengkakan.

 

Wasir dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dan gatal pada anus serta keluarnya darah saat BAB, bahkan kadang juga bisa membuat penderitanya sulit duduk. Penyebab utama wasir yaitu sembelit kronis dan kehamilan. Sementara mengejan saat BAB, duduk di toilet dalam waktu lama, dan diare kronis merupakan kemungkinan penyebab lainnya.


Cara mengatasi wasir untuk derajat awal bisa dengan perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi banyak cairan dan makanan berserat serta obat-obatan. Namun, jika sudah memasuki stadium lanjut, maka dibutuhkan tindakan operasi.

 

9. Penyakit Divertikular

 

Penyakit ini termasuk divertikulosis atau terbentuknya kantong kecil di dinding usus besar dan divertikulitis atau ketika kantong tersebut mengalami peradangan. Anda mungkin akan merasakan kembung, mencret, atau nyeri di perut bagian bawah.

 

Penyebab gangguan pencernaan ini masih belum diketahui secara pasti, namun diduga hal itu berkaitan dengan gen. Faktor lainnya meliputi kurangnya aktivitas fisik, penggunaan NSAID dan steroid, serta memiliki kondisi yang melibatkan dengan sistem imun.

 

Apabila Anda mengalami salah satu gejala di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter dokter Siloam Hospital terdekat untuk memperoleh diagnosis dan penanganan medis secara tepat.

 

Anda dapat menggunakan fitur Cari Dokter untuk menemukan jadwal dokter, booking, dan buat janji dengan dokter terkait. Atau, gunakan juga aplikasi MySiloam untuk memudahkan Anda berkonsultasi langsung dengan dokter secara online. Mari unduh aplikasi MySiloam dan percayakan kesehatan Anda dan keluarga.



Sumber : https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/9-macam-gangguan-pencernaan-penyebab-dan-cara-mengobatinya







Simtem Pencernaan Pada Manusia

Simtem Pencernaan Pada Manusia


 Sistem pencernaan manusia melibatkan berbagai macam organ di dalam tubuh, mulai mulut hingga anus. Berikut organ pencernaan manusia, fungsi, dan cara kerjanya. (iStockphoto)

Jakarta, CNN Indonesia -- Sistem pencernaan manusia terdiri atas organ-organ yang berfungsi untuk mengolah makanan sehingga nutrisinya dapat diserap tubuh.
Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua jenis, yaitu proses mekanik serta proses kimiawi atau enzimatis.

Borgan-fungsi-dan-cara-kerjanya.
Cara kerja proses mekanik adalah mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi halus, sedangkan proses kimiawi mengubah zat makanan dari bentuk kompleks menjadi sederhana.


Fungsi Sistem Pencernaan Manusia
Fungsi utama sistem pencernaan yakni membantu suplai nutrisi ke dalam tubuh, yang diperoleh dari asupan makanan atau minuman sehari-hari yang dikonsumsi.

Nutrisi yang diambil dari makanan, nantinya dapat memaksimalkan kinerja tubuh secara menyeluruh. Mulai dari memperbaiki sel-sel, regenerasi kulit, hingga sumber energi tubuh.

Tak hanya itu, dengan sistem pencernaan ini manusia bisa membuang zat-zat berbahaya atau limbah yang sudah tidak diperlukan tubuh dalam bentuk feses.




Organ Sistem Pencernaan Manusia
Sistem pencernaan manusia mulai dari mulut hingga anus. (iStockphoto)
Sistem pencernaan manusia melibatkan berbagai macam organ-organ di dalam tubuh, yang dimulai dari mulut hingga anus.

Berikut organ pencernaan manusia dan masing-masing fungsinya, dirangkum dari buku IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VIII (2006).

1. Mulut
Di dalam mulut manusia tersusun atas gigi, lidah, air liur, dan kelenjar ludah, yang berfungsi menjalankan proses mekanik dan kimiawi dari makanan supaya bisa masuk ke pencernaan.


2. Kerongkongan (esofagus)
Kerongkongan adalah saluran penghubung antara mulut dan lambung. Di kerongkongan ini, semua minuman atau makanan yang sudah dikunyah akan melaju menuju lambung.


3. Lambung (ventrikulus)
Lambung adalah kantung yang terletak di rongga perut sebelah kiri. Lambung berfungsi memecah makanan agar berubah menjadi seperti bubur. Di dalam lambung, makanan akan bercampur dengan zat asam dan enzim.


4. Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian terpanjang di saluran pencernaan manusia. Peran usus halus yaitu memecah sekaligus menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerap (ileum).


5. Usus besar (kolon)
Usus besar mempunyai panjang sekitar 5-6 meter yang terdiri atas tiga bagian yaitu sekum, kolon, dan rektum.

Sisa makanan yang tidak diserap di usus halus secara perlahan bergerak menuju usus besar dan menjadi feses. Usus ini adalah bagian terakhir atau ujung dari sistem pencernaan.


6. Rektum
Rektum atau disebut juga poros usus merupakan bagian akhir dari usus besar. Rektum menjadi penghubung antara usus besar dengan anus.

Organ ini berguna untuk menampung feses dari usus besar, sampai tiba saatnya dikeluarkan tubuh lewat anus.


7. Anus
Anus adalah lubang tempat saluran pencernaan berakhir, yang menjadi jalan keluarnya feses dari dalam tubuh. Apabila feses telah siap dibuang, maka otot sfingter akan mengatur pembukaan dan penutupan anus.
Cara Kerja Sistem Pencernaan Manusia
Berikut urutan dari cara kerja sistem pencernaan manusia, mulai dari mulut sampai berakhir di anus
Cara Kerja Sistem Pencernaan Manusia
Berikut urutan dari cara kerja sistem pencernaan manusia, mulai dari mulut sampai berakhir di anus.


Cara Kerja Sistem Pencernaan Manusia

Berikut urutan dari cara kerja sistem pencernaan manusia, mulai dari mulut sampai berakhir di anus.

  1. Manusia mengonsumsi minuman dan makanan, lalu dimasukkan ke dalam mulut untuk dikunyah dan dihancurkan oleh gigi.
  2. Setelah selesai dikunyah, makanan tersebut ditelan dan masuk ke dalam kerongkongan dengan gerakan peristaltik yaitu seperti diremas-remas.
  3. Makanan mulai masuk ke lambung. Di tempat ini, makanan kembali dihaluskan dengan gerakan otot-otot lambung dan diproses secara kimiawi.
  4. Hasil pecahan makanan dari lambung selanjutnya masuk ke usus halus untuk disaring kembali, yaitu memisahkan antara nutrisi dari makanan dan zat sisa.
  5. Setelah nutrisinya diambil, sisa-sisa makanan menuju usus besar dan mengalami pembusukan dan berubah menjadi feses.
  6. Feses terdorong secara lambat dan teratur oleh gerakan peristalsis dan disimpan ke dalam rektum sebelum dikeluarkan lewat anus.
  7. Selanjutnya, muncul kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya, feses terdorong keluar lewat anus.

Itulah penjelasan tentang sistem pencernaan manusia. Mulai dari fungsi, organ yang terlibat, dan cara kerjanya di dalam tubuh.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230308210717-569-922668/sistem-pencernaan-manusia-organ-fungsi-dan-cara-kerjanya



Sumber-Sumber makanan


Sumber - Sumber Makanan





Dalam buku materi IPA Kelas 8 SMP Bab 2 Kurikulum Merdeka Terbitan Kemdikbud, hlm. 32-40 membahas tentang subbab "Apa itu Nutrien".

Makanan yang kita makan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi nutrien, atau zat yang terkandung dalam makanan yang berisikan energi maupun bahan mentah yang diperlukan tubuh untuk bisa menunjang kehidupan.

Nutrien terbagi jadi enam kategori, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.

Selanjutnya kamu akan diajak untuk membahas masing-masing tentang nutrien, di antaranya:

Jenis-Jenis Nutrien yang Dibutuhkan Tubuh

1. Karbohidrat

Salah satu asupan karbohidrat yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia sehari-hari seperti nasi, roti, jagung, mie, ubi, sagu, hingga sereal.

Fungsi karbohidrat ini bisa memberi energi bagi tubuh seseorang yang bisa jadi bahan dasar untuk beberapa bagian dari sel tubuh.

Sekitar 50% dalam kalori harian yang kalian makan harus berasal dari karbohidrat tapi kamu enggak disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat berlebihan.

Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat bisa menyebabkan gula darah jadi tinggi dan memicu diabetes.


Gejala kelebihan karbohidrat misalnya kelelahan, pusing, merasa haus terus, suasana hati yang buruk, perut kembung, hingga munculnya jerawat.

Karbohidrat terbagi jadi dua, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.

Karbohidrat sederhana sering disebut gula yang jadi pendongkrak energi instan, dan karbohidrat kompleks adalah rantai panjang molekul gula yang bisa dicerna dengan lebih bertahap.

2. Protein

Protein membentuk sel hingga dna, nutrien ini juga berfungsi untuk membangun tubuh atau pembentuk struktur tubuh.

Manusia bisa tumbuh besar dan memperbaiki sel tubuh yang rusak dengan protein yang setidaknya paling sedikit 10% - 35% dari kalori harian.

Ada sekitar 20 asam amino yang diperlukan tubuh, 11 di antaranya diproduksi oleh tubuh sedangkan 9 di antaranya enggak diproduksi tubuh yang harus diperoleh oleh makanan.

Sembilan macam asam amino yang disebut dengan amino esensial yang bisa diperoleh dari telur, daging merah, daging ayam, kacang-kacangan, dan ikan.

Protein yang berasal dari tumbuhan enggak memiliki asam amino esensial lengkap seperti yang ada pada protein hewani.

3. Lemak

Lemak enggak selalu buruk tapi bisa jadi sumber energi, karena lemak menghasilkan energi dua kali lebih besar dari karbohidrat.

4. Vitamin

Vitamin diperlukan untuk memelihara fungsi sistem tubuh, namun enggak punya kandungan energi untuk tubuh.

Vitamin diperlukan tubuh untuk membantu mempercepat reaksi kimia dalam tubuh, dan bisa ditemukan dalam sayur-sayuran, buah-buahan, hingga kacang-kacangan.

Vitamin terbagi jadi dua tipe yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air.

Vitamin yang larut dalam lemak ditemukan dalam vitamin A, D, E, dan K, sedangkan vitamin yang larut dalam air misalnya vitamin C dan vitamin B.

5. Mineral

Sama seperti vitamin, mineral enggak menghasilkan energi tapi tubuh tetap membutuhkan nutrien yang satu ini meski dalam jumlah sedikit.

Mineral besi yang dibutuhkan supaya sel darah merah bisa berfungsi, kalsium bisa mendukung pembentukan dan kesehatan tulang dan gigi, juga magnesium yang menjaga kesehatan otot dan saraf.

6. Air

Air adalah nutrien yang paling penting karena 70% dari tubuh manusia terdiri dari air.

Seluruh aktivitas penting tubuh terjadi di dalam air, yang bisa membantu mengatur suhu normal tubuh dan bisa membuang sisa metabolisme.

Air juga bisa menjaga organ tubuh tetap berfungsi baik, sehingga kamu disarankan minum 2 liter air per harinya.


Sumber :https://kids.grid.id/read/473661222/makanan-dan-sistem-pencernaan-apa-itu-nutrien-materi-ipa-kelas-8-smp?page=all